Wednesday 28 September 2011



TAROMBO MARGA HARAHAP

KETURUNAN

JIRÉD HARAHAP, gelar HAJI SUTAN

dari

BATUNA DUA JAE

PADANG SIDEMPUAN TIMUR


Tarombo Marga Harahap Dari Bauna Dua Jae ini disusun untuk mengenang Natoras Parlagutan:

Ir. Haji Hasan Basyarudin Nasution, gelar Sutan Borotan Pandapotan
dengan
Hajjah Dorom Harahap, gelar Namora Oloan


yang berdiam
di jalan Belitung No.15, Baranangsiang,
Bogor, Jawa Barat.



BAGIAN I

TAROMBO MARGA HARAHAP
DARI TAPANULI
----------------------

Generasi Pertama
 Ompu Raja Guru Sodungdangon di Nagasaribu

Generasi Kedua
                                                       1. Datu Dalu dengan istri boru Pasaribu
                                                      2. Sahang Maima dengan istri boru Lubis

Generasi Ketiga
          Keturunan Datu Dalu dari boru Pasaribu:
                                                   1. Datu Tala Harahap
                                                  2. Siaji Malim Harahap di Sibatang Kayu
                                                   3. Sarumbosi pergi ke Muara, istrinya boru Pasaribu

Generasi Keempat
            Keturunan Siaji Malim di Sibatang Kayu:
                                                    1. Datu Dalu Ni Bagana di Naga Marsuncang
                                                    2. Tuan Datu Singar

Generasi Kelima
            Keturunan Datu Dalu Ni Bagana di Naga Marsuncang:
                                                     1. Ompu Sodogoron

Generasi Keenam
             Keturunan Ompu Sodogoron:
                            1. Raja Imbang Desa di Pijorkoling, Padang Sidempuan Selatan.
                         * 2. Tunggal Huayan dari Pargarutan, Padang Sidempuan Timur.
                            3. Ompu Sarudak di Huta Imbaru, Padang Sidempuan Barat.        
                            4. Bangun Di Batari di Losung Batu, Padang Sidempuan Barat.
                            5. Bangun Di Babuat di Hanopan Angkola
                            6. Hasuhutan Maujalo di Sidangkal Angkola.


Catatan Penyusun
Hubungan kekerabatan marga Harahap dari Batuna Dua Jae, marga Siregar dari Siala-gundi, marga Harahap dari Pargarutan Gunung Manaon, dan marga Nasution dari Muara Botung, berawal dari Siti Ayat Harahap, gelar Ompu Raodana, adik kandung Dr Hamzah Harahap dari Batuna Dua Jae, menikah dengan Haji Abdul Majid Siregar, gelar Syekh Abdul Majid, menjadi ina (ibu) anak-anak marga Siregar berdiam di Sialagundi. Dari Sia-lagundi mereka pindah ke Sitamiang di Padang Sidempuan lalu menetap disana. Putri su-lung Syekh Abdul Majid dengan Ompu Raodana ialah Maimunah Siregar, gelar Ompu ni Rusmini, lahir di Sialagundi tahun 1900.
Dari Sialagundi Maimunah Siregar (1900-1977), gelar Ompu ni Rusmini, menikah de-ngan Bilalung Harahap (1884-1936), gelar Sutan Mulia menjadi ina anak-anak marga Ha-rahap berdiam di Pargarutan Gunung Manaon. Setelah Ompung Sutan Mulia pensiun dari School Opziener (Penilik Sekolah) Onderwijs van Angkola en Sipirok, masih di zaman penjajahan Hindia Belanda, beliau kembali dari Kotanopan di Mandailing ke Angkola dan menetap di Padang Sidempuan dan tinggal di jalan Lubuk Raya no.2 Tanah Lapang. Oleh para cucunya Ompung Maimunah lebih dikenal dengan sebutan :“Ompung Sidim-puan”.
Adapun putri sulung Sutan Mulia dengan Ompu ni Rusmini dari Pargarutan Gunung Ma-naon ialah Dorom Harahap, lahir tanggal 19 September 1920 di Patisah Ilir, Medan. Dari Padang Sidempuan Dorom Harahap (1920-2001), gelar Namora Oloan, juga Ompu ni Ti-tik, menikah dengan H. Ir. Hasan Basyarudin Nasution (1915-1983), gelar Sutan Borotan Pandapotan, untuk menjadi ina anak-anak marga Nasution berdiam di Muara Botung, Madina.
Dalam lingkungan masyarakat kehutanan di Bogor, Dorom Harahap lebih dikenal dengan panggilan “Ibu Hasan”, sedangkan di rumah ia disapa oleh anak-anaknya dengan sebutan: “Umak”, dan oleh para cucu ia dinamakan: “Ompung Bogor”. Setelah Ompung Sutan Borotan pensiun dari kehutanan, ia memutuskan tinggal di Bogor dan berdiam di jalan Belitung no.15, Baranangsiang.  


BAGIAN II

TAROMBO MARGA HARAHAP


DARI BATUNA DUA JAE

-----------------------------------------------

Pendahuluan

Masyarakat Batak mengenal kahanggi, yaitu himpunan keluarga semarga tempat berna-ung anggotanya. Untuk dapat mengetahui siapa anggota sesuatu marga di Bona Bulu silam, maka dibuatlah tarombo, atau catatan keluarga. Tarombo di Tapanuli berawal dari budaya lisan menyampaikan pesan kepada keturunan sesuatu marga atau generasi pene-rus. Dengan semakin besarnya jumlah kahanggi dalam perjalanan waktu bermukim di Bona Bulu, budaya lisan harus beralih menjadi budaya tulis.
Memasuki budaya tulis, tarombo awalnya dituliskan di kulit kayu, bilah bambu, atau lain-nya, dalam aksara Batak. Dengan kedatangan agama Islam ke Nusantara sekitar abad ke-13, dan masuk ke Tanah Batak dalam Perang Padri (1825-1838) mengajarkan huruf Arab, aksara ini lalu digunakan untuk menuliskan tarombo. Dengan diperkenalkannya bahasa Melayu bertulisan Latin memasuki abad ke-20 oleh pemerintah Hindia Belanda di tanah-air, tarombo lalu beralih disuratkan dengan aksara Latin bahasa Melayu/Indonesia.
Di Tapanuli Selatan masyarakat Batak menganut keturunan garis kebapaan atau patri-lenial. Suhut (Batak), Keluarga Batih (Indonesia), Nuclear Family (Inggris), adalah ma-syarakat terkecil dipimpin Suhutsihabolonan. Yang disebut akhir ini sekaligus menjadi Kepala Adat, dan berhak menurunkan marga atau nama keluarga kepada anak-anaknya sejalan Adat Batak. Cara sebaliknya berlaku di Sumatera Barat, dimana ibulah si-pe-megang hak menurunkan nama keluarga kepada anak-anaknya, meski dilaksanakan oleh saudara laki-laki sejalan Adat Minang.
Dalam keluarga garis kebapaan, terdapat dua cara menyusun tarombo sesuatu marga un-tuk disebarkan dalam kahanggi, maupun yang untuk disampaikan kepada generasi pe-nerus, yakni: Pohon Keluarga (Indonesia), Family Tree (Inggris), Stamboom (Belanda); dan Perjalanan Generasi (The Passage of Generations). Pada cara Pohon Keluarga, ta-rombo disusun dari atas ke bawah, diawali leluhur pemersatu sesuatu marga yang dike-tahui dilanjutkan dengan keturunannya menurut garis laki-laki sampai saat ini, disuratkan di atas kertas lebar, melahirkan bangun segitiga/piramida yang duduk pada alasnya. Ma-sih terdapat cara lain digunakan untuk menyusun tarombo di Bona Bulu.
Ada pula yang menyuratkannya memancar, juga di atas kertas lebar, tetapi dalam lingka-ran-lingkaran sepusat, dimana leluhur pemersatu berada di tengah. Cara ini pun masih tergolong pohon keluarga. Pada Perjalanan Generasi, tarombo juga disuratkan dari atas kebawah, juga diawali dari leluhur pemersatu yang diketahui, namun di atas berlembar-lembar kertas kuarto, atau folio, sebagaimana silsilah marga Harahap dari Batuna Dua Jae dari Padang Sidempuan Timur keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan.
Pada cara ini, tiap generasi akan terpisah satu dari lain, sehingga nama-nama yang ter-surat sama berasal dari kebiasaan orang-orang Batak mengambil nama-nama Kakek (Om-pung), Amantua (Uak), Uda (Paman) dan lainnya, tidak akan menyebabkan kekeliruan dengan nama-nama yang tersurat sama terdapat pada generasi sebelum atau sesudahnya. Selain dari itu, pada cara ini terdapat ruang yang cukup untuk mencantumkan ke-te-rangan, seperti: tanggal, bulan, tahun lahir, alamat, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi generasi penerus.
Kahanggi marga Harahap dari Batuna Dua Jae keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan dari Padang Sidempuan Timur ini tidak diragukan lagi bertambah jumlahnya dalam perjalanan waktu. Berdampingan dengan mereka berkembang pula anakboru dan mora mereka. Dahulu ketiga kelompok keluarga ini masih bermukim di Bona Bulu, akan tetapi kini sebagian dari mereka telah berada di tanah perantauan: tanah-air dan mancanegara.
Dapatkah kekerabatan Dalihan Na Tolu (DNT) yang diperkenalkan leluhur ketika semua-nya masih berada di Bonabulu dilanjutkan? Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tentu saja bisa, asalkan ada lembaga Hatobangon (Tetua Adat) marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dari Batuna Dua Jae Padang Sidem-puan Timur ini bersedia menjadi pemikir (think tank), membuat rencana, dan melaksa-nakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berharga ini. Mudah-mudahan saja ada!

GENERASI PERTAMA


    ……..Harahap, gelar…………., dengan istri boru………dari………. Keturunannya:
         I. Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan
        II. ………Harahap, gelar Mangaraja Amir.
       III. Syekh Luhat……

    IV. ………Harahap, gelar Sutan Diaceh

        V. ………Harahap, gelar Daulat Patuan Soripada.
         

GENERASI KEDUA

    I. Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dengan istri boru………dari………. Keturu-
        nannya:
           1. ………Harahap, gelar Baginda Barani Harahap
           2. Mantri Binanga, gelar Mangaraja Partomuan.
                 3. Haji Abdul Gani Harahap, gelar…………
                 4. ………Harahap, gelar Mangaraja Martirka
                 5. Jaksa Tinodungan Harahap, gelar ………….

  II. ……..Harahap, gelar Mangaraja Amir, dengan istri …….boru………dari……….
       Keturunannya:
       Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.

 III. Syekh Luat, dengan istri……… boru………dari………. Keturunannya:
       Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.

 IV. ……..Harahap, gelar Sutan Diaceh, dengan istri……boru………dari………. Ketu-
       runannya:
       Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.

  V………Harahap, gelar Daulat Patuan Soripada, dengan istri……… boru… …… dari
     ………., adalah Kepala Kuria, sekaligus Raja di Batuna Dua.
     Keturunannya:
                 1. ……Harahap, gelar Mangaraja Sutan.
                 2. Muhammad Zen Harahap
                 3. …….Harahap, gelar Sutan Oloan.

GENERASI KETIGA

  I.1……..Harahap, gelar Baginda Barani Harahap, dengan istri……., boru…….., dari
      …..  Keturunannya:
                 1. Partaonan Harahap
                 2. Baginda Barani Harahap
                 3..Rahmah (pr)
                 4. Sri Banun (pr)
                 5. Padupan
                 6. Barani
                 7. Gondo
                 8. Harun

 I.2. Mantri Binanga Harahap, gelar Mangaraja Partomuan (19..-19..), dengan istri…..
       ……., gelar………boru …… dari……., bermukim di Batuna Dua, Padang Sidem-
       puan. Keturunannya:
                 1. Hamzah, lahir…….di Batuna Dua      
                 2. Ginagan, lahir…….di Batuna Dua.
                 3. Humala, lahir……..di Batuna Dua.
                 4. Mangaraja Partomuan
                 5. Siti Ayat (pr), lahir…….di Batuna Dua     
                 6. ………  (pr), lahir……di Batuna Dua
                 7. ………  (pr), lahir……di Batuna Dua

 I.3. Haji Abdul Gani Harahap, gelar………dengan istri……boru……..dari…….;
       tidak mempunyai keturunan.

 I.4…………..Harahap, gelar Mangaraja Martirka, dengan istri……boru….. Keturunan-
       nya:
                1. Pintor Harahap (Anak Tunggal).

 I.5. ………Harahap, gelar Mangaraja Tinodungan Harahap, dengan istri…….boru…..
      dari……. Pekerjaannya Jaksa. Keturunannya:
               1. Sutan Oloan
          2. Dr Djabangun
          3. Malik
          4. Gondo Amin (pr)
          5. Gondo Iman (pr)
II.

III.

IV.

V. Cucu-cucu …….Harahap, gelar Daulat Patuan Soripada.
              1. Mangaraja Sutan, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
                            1. Prof. Ponpon Harahap, dosen di ITB
                            2. Irsanja (pr)
                            3. Butet (pr).

              2. Muhammad Zen, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
                            1. Gandi
                            2. Murti.

              3. Sutan Oloan, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
 1. Mr. Syukur Soripada
 2. Imbalo Harahap, gelar Sutan Tagor Mulia.

GENERASI KEEMPAT


 I. Cucu-cucu …….Harahap, gelar Baginda Barani Harahap.

  II. Cucu-cucu Mantri Binanga Harahap, gelar Mangaraja Partomuan.
  II-1. Dr Hamzah Harahap, gelar………. (19..-19..), dengan istri……., gelar…
         ……boru Regar dari Bagas Godang Sipirok, bermukim di Pematang Siantar. 
         Keturunannya
              1. Mahmud, lahir…….di Pematang Siantar.
              2. Suhunan, lahir ………di Pematang Siantar
              3. Bistur (pr), lahir…..di Pematang Siantar.
              4…………., lahir…..di Pematang Siantar.
              5. Indamora, lahr…..di Pematang Siantar.

  II-2. Opzichter Ginagan Harahap, gelar……….(19..-19..), dengan istri…….……, 
          boru Lubis iboto Raja Hutagodang, bermukim di Pematang Siantar. Keturu- nannya:
              1. Jadu, lahir…….di…….
              2. Barani, lahir…….di…….

  II-3……..Harahap, gelar Sutan Humala th (19..-19..), bermukim di Bandung dengan
          istri-istrinya:
         a……..……, boru Tobing dari Tarutung, keturunannya:
    1. Adenan, lahir…..1925 di…….(tinggal di jalan Lombok no.8, Jakarta).
    2. Mukhtar (Uncok), lahir……1927 di Bandung.
               3. Amirudin, lahir ……1928 di Bandung          
               4. Mulia, lahir……di Bandung.
          b…………, boru Simatupang dari……………
               5. Poppy (pr), lahir……….di Bandung.
               6. Longga (pr), lahir……….di Bandung.
               7. Murad, lahir……..di Bandung.
               8. Musa, lahir……..di Bandung.
               9. Sundari (pr), lahir………di Bandung.
             10. Adek, lahir……….di Bandung.

 II-4. …….Harahap, gelar Mangaraja Partomuan Harahap, dengan isri……. boru…….dari……. Keturunannya:

 II-5. Siti Ayat Harahap, menikah dengan Abdul Majid, gelar Syekh Abdul Majid, marga Siregar dari Sialagundi berdiam di Sitamiang, Padang Sidempuan. Keturunannya:
             1.Maimunah (pr), lahir……..1900 di Sialagundi.
             2.Rosila (pr), lahir…….di Sialagundi.
             3.Siti Ana (pr), lahir 1914 di Sialagundi
             4.Siti Amba (pr), lahir 1916 di Sialagundi.
             5.Siti Jarada (pr), lahir……..di Sialagundi.

   II-6 ………Harahap, menikah dengan marga Siregar, Kepala Kuria dari Hajoran   (Ma-rancar),  dan tinggal di Marancar. Keturunannya:
            1.Derhana (pr)
            2.Nurjani (pr)
            3.Khairuddin (Si Tongkoe), mantan kepala Waren Huis Palembang.
            4.Rosmawati (pr)
            5.Lumongga (pr), lahir……..di………(berdiam di jalan Wayang no.32, Bandung)
  6.Longgom (pr).

   II-7 ………Harahap (pr), menikah dengan marga……..Kepala Kuria Sipenggeng.

   II-8. Indamora Harahap, gelar……… dengan istri……. boru…….dari……. Ketu-
           runannya:
             1.

  III. Keturunan Haji Abdul Gani Harahap. Tidak memiliki keturunan.

  IV. Cucu-cucu ……Harahap, gelar Mangaraja Martirka.

            1. Pintor Harahap dengan isri……. boru…….dari……. Keturunannya:
   1. Anwar Harahap S.H.
   2. Zainal                 
   3. Eli (pr)
   4. Lies (pr).
   5. Dece (pr).
                                 6. Nulida (pr).
                                 7. Ain.
                                 8. Miwan.
                                 9. Uncok.
                               10. Darma (pr).
                               11. Butet (pr).

   V. Keturunan Mangaraja Tinodungan Harahap, gelar……… dengan istri…….
        boru……. dari……. Keturunannya:
   V-1. Dr. Jabangun Harahap
   V-2. Malik Harahap
   V-3. Gondo Amin (pr)
   V-4. Gondo Iman (pr)

GENERASI KELIMA

   I. Keturunan …..Harahap, gelar Baginda Barani Harahap.

 II. Keturunan Mantri Binanga, gelar Mangaraja Partomuan.

 II-1.Dr Mahmud Harahap, gelar……….th (19..-19..), dengan istri Kardina, boru Lubis putri Demang dari Tamiang, bermukim di Pematang Siantar. Keturunannya:  
                 1. Mahdina (pr), lahir ………di Pematang Siantar.
                 2. Diana (pr), lahir…….di Pematang Siantar.
                 3. Ida (pr), lahir……di Pematang Siantar.
                 4. Gozali, lahir….di Pematang Siantar.               
                 5. Ani (pr), lahir…..di Pematang Siantar.
                 6. Susi (pr), lahir…….di Pematang Siantar.

       2. Mr. Suhunan Harahap, dengan istri……., boru Holland dari Den Haag, dan lama  
           berdiam di Negeri Belanda. Tidak mempunyai keturunan.              

       3. Bistur Harahap, menikah dengan….., marga Nasution, anak Kuria Maga dari Man-dailing dan berdiam di Medan. Keturunannya:
                 1. Effendi , lahir di……

       4.

       5.

II-2. Opzichter Ginagan, dengan istri………….boru………dari…….Keturunannya::

II-3.1 Adenan Harahap, gelar……….th (19..-19..), dengan istri Aisyah, boru Regar dari  
          Bagas Godang Sipirok tinggal di jalan Lombok no.8, Jakarta. Tidak mempunyai 
          keturunan.

    3.2. Muchtar Harahap (Oom Uncok), 

     3.3. Amirudin Harahap,

     3.4. Mulia Harahap,

     3.5. Poppy (pr),

     3.6. Longga (pr),

     3.7  Murad Harahap,

     3.8. Musa Harahap, .

     3.9. Sudari (pr), .

   3.10. Adek Harahap,

II-4. ……Harahap, gelar Mangaraja Partomuan dengan istri………….boru………da-

        ri … ….Keturunanya.

II-5.1. Maimunah, menikah dengan Bilalung, gelar Sutan Mulia, marga Harahap dari Par-
           garutan Gunung Manaon berdiam di Tano Lapang Padang Sidempuan.    
          Keturunannya:
  1. Dorom (pr).
                  2. Soritaon Harahap.
                  3. Naogun (pr)
                  4. Maspero Harahap.
                  5. Chalijah (Chadijah, pr).
                  6. Gulbahar Harahap.
                  7. Gulbahri Harahap.

     5.2. …….Siregar, menikah dengan………, marga Harahap dari Simasom. Keturunan-
            nya:
1. Regan Harahap.
2. Nurlela (pr)
3. Tagor Harahap (Gunung Mulia)
4. Lenggana (pr)
5. Latifah (pr)
6. Gading Harahap.
7. Rahmah (pr)
8. Berlian (pr)
9. Delima (pr)

     5.3. Rosila, menikah dengan Effendi, marga Harahap dari Siharangkarang. Par-“Toko  
            Buku Harahap” di kota Semarang. Keturunannya:
1. Nurcahaya (pr)
2. Agustina (pr)
3. Rostina (pr)
4. Lumongga (pr)
5. Utir (pr)
6. Muslima (pr)
7. Oloan Harahap.
8. Darajat Harahap
9. Mustafa Harahap.
               10. Amirusni (Amik, pr)
               11. Pahlawansyah Harahap..

     5.4. Siti Anna, menikah dengan Johor, marga Harahap dari Gunung Manaon tinggal di 
            Rawasai, Jakarta Timur. Keturunannya:
 1. Farida (pr)
 2. Sinta (pr)
 3. Ingrad (pr).

     5.5. Siti Amba, menikah dengan Amir, marga Harahap dari Pintu Langit. Keturunan-
            nya:
              1. Parlagutan Harahap
              2. Purnama (pr)
              3. ……….(pr)
              4. Mahyar (pr)
              5. Sulaiman Harahap.
              6. Zubaidah Harahap.

     5.6. Siti Jarada meninggal gadis.

 III. Keturunan Haji Abdul Gani Harahap, gelar………….

 IV. Keturunan …….Harahap, gelar Mangaraja Martirka.

   1. Anwar Harahap S.H. dengan isri…..boru……
       tinggal di Rawamangun, Jakarta.
   2. Zainal                 
   3. Eli (pr)
   4. Lies (pr).
   5. Dece (pr).
                                 6. Nulida menikah dengan Batara Hutagalung.
                                 7. Ain.
                                 8. Miwan.
                                 9. Uncok.
                               10. Darma (pr).
                               11. Butet (pr).



  V. Keturunan Jaksa Tinodungan Harahap, gelar………..
  V-1. Dr Jabangun Harahap, gelar……….

  V-2. Malik Harahap, gelar…………….

  V-3. ……….Harahap, gelar Sutan Oloan

  V-4. Drh. Masaudin Harahap

GENERASI KEENAM


   I. Cicit …..Harahap, gelar Baginda Barani Harahap.

 II. Cicit Mantri Binanga, gelar Mangaraja Partomuan.

 II-1.Cucu Dr  Mahmud Harahap
                 1. Mahdina Harahap menikah dengan Ir. Ruslan, marga Siregar dari….,
                     keturunannya:

                 2. Diana Harahap menikah dengan ….., marga Siregar dari…., keturu-
                     nannya:

                 3. Ida Harahap menikah dengan ….., marga Siregar dari…., keturu-
                     nannya:

                  4. Gozali Harahap dengan istri…….., boru dari …keturunannya: 
            
                 5. Ani Harahap menikah dengan ….., marga Siregar dari…., keturu-
                     nannya:

                 6. Susi Harahap menikah dengan ….., marga Siregar dari…., keturu-
                     nannya:

       2. Cucu Mr. Suhunan Harahap. Tidak mempunyai keturunan.              

       3. Cucu Bistur Harahap.:
                 1.Effendi Harahap dengan istri…….., boru dari …keturunannya:
                           1.

       4.

       5.

II-2. Cucu Opzichter Ginagan.

II-3.1  Cucu Adenan Harahap. Tidak mempunyai keturunan.

   3.2. Cucu Mukhtar Harahap (Oom Uncok). 

   3.3. Cucu Amirudin Harahap.

   3.4. Cucu Mulia Harahap.

   3.5. Cucu Poppy Harahap.

   3.6. Cucu Longga Harahap

   3.7  Cucu Murad Harahap.

   3.8. Cucu Musa Harahap.

   3.9. Cucu Sundari Harahap.

 3.10. Cucu Adek Harahap.

II-4. Cucu……Harahap, gelar Mangaraja Partomuan.

II-5.1. Cucu Maimunah, menikah dengan Bilalung, gelar Sutan Mulia, marga Harahap
           dari Pargarutan Gunuung  Manaon. Keturunannya:
1. Dorom Harahap (1920-2001), gelar Namora Oloan, menikah dengan Haji
    Ir. Hasan Basjarudin Nasution (1915-1983), gelar Sutan Borotan dari Mu-
    ara Botung, Muara Sipongi, Keturunannya:
       1. Rusmini Sri Rahayu (Mini, pr), lahir 7 Juli 1942 di Sidikalang.
       2. Nurhasni (pr), lahir……1944 di Tarutung.
       3. Nilawati (Butet, pr), lahir 17 Mei 1945 di Tarutung.
       4. Fatmasari (Taing, pr), lahir 27 Juni 1947 di Padang Sidempuan.
       5. Pentariris Yunita (Penta, pr), lahir 8 Juni 1949 di Padang Sidempuan.
       6. Nurhayati (Adek, pr), lahir 2 Mei 1951 di Tanjung Pinang.
       7. Muhammad Arif Mulia, lahir 18 April 1959 di Pematang Siantar.
       8.Tety Rahmasari (Tety, pr), lahir 2 September 1961 di Pematang Siantar.

                  2. Soritaon Harahap (1924-1997), dengan istri Roslina boru Lubis dari Tam-
                      bangan, Mandailing. Karena sakit, berpisah lalu digantikan Sylvy, boru    
                      Tionghoa dari Pulau Bangka. Anak-anaknya:
                          1. Melvina, lahir……
                          2. Yenny, lahir……..

                  3. Naogun Harahap (1924-2004), menikah dengan Haji Hasan, marga Siregar
                      dari Situmba, keturunannya:
                          1. Khairani (Ani, pr), lahir…….
                          2. Khairudin, lahir…….
                          3. Kartini (Tini, pr), lahir………
                          4. Deliana (pr), lahir………….
                          5. Uncok, lahir ………
                          6. Butet (pr), lahir……..
                          7. Taing (pr), lahir……..

                  4. Maspero Harahap (1927-1995), dengan istri Delima, boru Regar dari Siho-
                      dahoda, Padang Bolak. Keturunannya:
                          1. Lila (pr), lahir………
.                         2. Edi Manaon, lahir……..
                          3. Harris, lahir……….
                          4. Asrul, lahir……….
                          5. Adek, lahir………
                          6. Rizal, lahir………

                  5. Chadijah Harahap (1930-1988), menikah dengan Ir Hasan Basri, marga
                      Daulay dari Sibuhuan. Keturunannya:
                          1. Risanti (Yanti, pr), lahir…………
                          2. Yasin (Oki), lahir…………
                          3. Safrina (Rina, pr), lahir……….

                  6. Gulbahar Harahap (1933-1989), dengan istri Farida Hanum, boru Regar
                      dari Sialagundi, anak-anaknya:
                          1. Sari (pr), lahir…………..
                          2. Adek (pr), lahir………

                 7. Gulbahri Harahap (1934-1963), mahasiswa UGM Yogyakarta, meninggal
                     di Bandung dimakamkan di Bogor.

     5.2. Cucu …….Siregar, menikah dengan marga Harahap dari Simasom.
1. Regan Harahap, dengan istri……..Keturunannya:.
2. Nurlela Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
3. Tagor Harahap (Gunung Mulia), dengan istri……..Keturunannya:.
4. Lenggana Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
5. Latifah Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
6. Gading Harahap, dengan istri……..Keturunannya:..
7. Rahmah Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
                8. Berlian Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
                9. Delima Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:

     5.3. Cucu Rosila, menikah dengan Effendi, marga Harahap dari Siharangkarang
            bermukim di Semarang. Keturunannya:
1. Nurcahaya Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
2. Agustina Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
3. Rostina Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
4. Lumongga Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
5. Utir Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
6. Muslima Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
7. Oloan Harahap, dengan istri……..keturunannya:
8. Darajat Harahap, dengan istri……..keturunannya:
9. Mustafa Harahap, dengan istri……..keturunannya:.
              10. Amirusni Harahap, menikah dengan Ahmad Hutagalung…..Keturunannya:
              11. Pahlawansyah Harahap, dengan istri……..keturunannya:

     5.4. Cucu Siti Ana, menikah dengan Johor, marga Harahap dari Gunung Manaon.
1. Farida Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
2. Sitta Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
3. Ingrad Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:

     5.5. Cucu Siti Amba, menikah dengan Amir, marga Harahap dari Pintu Langit.
              1. Parlagutan Harahap, dengan istri……..keturunannya:
              2. Purnama Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
              3. ………. Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
              4. Mahjar Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
              5. Sulaiman Harahap, dengan istri……..keturunannya:
              6. Zubaidah Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:

 III. Cicit Haji Abdul Gani Harahap.

 IV. Cicit …….Harahap, gelar Mangaraja Martirka.

  V. Cicit Jaksa Tinodungan Harahap, gelar………..

  V-1. cucu Dr Djabangun Harahap, gelar……….

  V-2. Cucu Malik Harahap, gelar…………….

  V-3. Cucu ……….Harahap, gelar Sutan Oloan

  V-4. Cucu Drh. Masaudin Harahap.

Catatan.
Tarombo, marga Marga Harahap dari Batuna Dua Jae Padang Sidempuan Timur ini ialah lanjutan penuturan yang dilakukan orang-orang tua dahulu kepada putra dan putri yang beranjak dewasa, atau yang akan merantau mencari nafkah, atau yang memasuki hidup berumah tangga. Maksudnya agar mereka tahu hubungan kekerabatan di Bona Bulu, memahami peran dan kedudukan masing-masing dalam perhelatan Adat Batak Dalihan Na Tolu (Tungku Yang Tiga) di Tapanuli dan perantauan.
Menurut Adat Batak sebagaimana tertera dalam surat Tumbaga Holing, kekerabatan da-lam masyarakat Batak di Tapanuli terdiri dari: Kahanggi, Anakboru dan Mora. Dalam masyarakat Batak ketiganya menjadikan apa yang dinamakan Dalihan Na Tolu (Tungku Yang Tiga) dan dikenal dengan keluarga besar dan memiliki pengertian berikut:  
Kahanggi, adalah himpunan keluarga semarga, dalam hal ini ialah marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dari Batuna Dua Jae Padang Sidempuan Timur.
Anakboru, ialah berbagai marga yang mempersunting anak-anak gadis marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dibawa berumah-tangga ke berbagai hu-ta/luhat di Tapanuli maupun perantauan, untuk menjadi ibu anak-anak mereka disana.
Mora, ialah berbagai marga yang mendatangkan ibu kepada anak-anak keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dari manapum berdatangan, baik dari Bona Bulu maupun  pe-rantauan guna meneruskan generasi.
Dengan Dalihan Na Tolu, masyarakat Batak diatur kehidupannya dahulu, kini, dan di- masa akan datang, untuk mendatangkan bahagia kepada semua. Dengan tarombo ini ter-baca pula hak dan kewajiban para anggotanya.
Adalah tugas Lembaga Hatobangon marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, untuk menyempurnakan tarombo Sumber Daya Manusia dari Batunadua Jae ini, agar dapat disampaika kepada generasi penerus.


 Sumber Tulisan:                                                                                                                     
 Silsilah dikerjakan tanggal 10 April 1999, diperoleh dari keterangan:
 1. Hj. Ir.Rusmini S.R.Nasution
    2. Hj. Ny. Ir. Hasan Basjarudin Nasution.
    3. Hj. Nilawati Hasution, SH.
    4. Ompung Haji Baginda Barani Harahap yang tinggal di jalan Cut Nyak Dhien no.8,
        Padang Sidempuan.
Kemudian disusun kedalam perjalanan generasi oleh:

       Ir. Rusmini S.R. Nasution
       Jalan Batu Pancawarna I/2A,
       Pulomas Jakarta Timur. 13210.
       Tel. 472-2243.


--------- Selesai ---------