TAROMBO MARGA HARAHAP
KETURUNAN
JIRÉD HARAHAP, gelar HAJI SUTAN
dari
BATUNA DUA JAE
PADANG SIDEMPUAN TIMUR
Tarombo Marga Harahap Dari Bauna Dua Jae ini disusun untuk mengenang Natoras Parlagutan:
Ir. Haji Hasan Basyarudin Nasution, gelar Sutan Borotan Pandapotan
dengan
Hajjah Dorom Harahap, gelar Namora Oloan
yang berdiam
di jalan Belitung No.15, Baranangsiang,
Bogor, Jawa Barat.
BAGIAN I
TAROMBO MARGA HARAHAP
DARI TAPANULI
----------------------
Generasi Pertama
Ompu Raja
Guru Sodungdangon di Nagasaribu
Generasi Kedua
1. Datu Dalu dengan istri boru Pasaribu
2. Sahang Maima dengan istri boru Lubis
Generasi Ketiga
Keturunan Datu Dalu dari boru Pasaribu:
1. Datu Tala Harahap
2. Siaji
Malim Harahap di Sibatang Kayu
3. Sarumbosi pergi ke Muara, istrinya boru Pasaribu
Generasi Keempat
Keturunan Siaji Malim di Sibatang Kayu:
1. Datu Dalu Ni
Bagana di Naga Marsuncang
2. Tuan Datu Singar
Generasi Kelima
Keturunan Datu Dalu Ni Bagana di Naga Marsuncang:
1. Ompu
Sodogoron
Generasi Keenam
Keturunan Ompu Sodogoron:
1. Raja Imbang Desa
di Pijorkoling, Padang Sidempuan Selatan.
* 2. Tunggal Huayan dari
Pargarutan, Padang Sidempuan Timur.
3. Ompu Sarudak di
Huta Imbaru, Padang Sidempuan Barat.
4. Bangun Di Batari
di Losung Batu, Padang Sidempuan Barat.
5. Bangun Di Babuat
di Hanopan Angkola
6. Hasuhutan
Maujalo di Sidangkal Angkola.
Catatan
Penyusun
Hubungan kekerabatan marga Harahap dari Batuna Dua
Jae, marga Siregar dari Siala-gundi, marga Harahap dari Pargarutan Gunung
Manaon, dan marga Nasution dari Muara Botung, berawal dari Siti Ayat Harahap,
gelar Ompu Raodana, adik kandung Dr Hamzah Harahap dari Batuna Dua Jae, menikah
dengan Haji Abdul Majid Siregar, gelar Syekh Abdul Majid, menjadi ina (ibu)
anak-anak marga Siregar berdiam di Sialagundi. Dari Sia-lagundi mereka pindah
ke Sitamiang di Padang Sidempuan lalu menetap disana. Putri su-lung Syekh Abdul
Majid dengan Ompu Raodana ialah Maimunah Siregar, gelar Ompu ni Rusmini, lahir
di Sialagundi tahun 1900.
Dari Sialagundi Maimunah Siregar (1900-1977), gelar Ompu ni Rusmini,
menikah de-ngan Bilalung Harahap (1884-1936), gelar Sutan Mulia menjadi ina
anak-anak marga Ha-rahap berdiam di Pargarutan Gunung Manaon. Setelah Ompung
Sutan Mulia pensiun dari School Opziener (Penilik Sekolah) Onderwijs van
Angkola en Sipirok, masih di zaman penjajahan Hindia Belanda, beliau kembali dari
Kotanopan di Mandailing ke Angkola dan menetap di Padang Sidempuan dan tinggal
di jalan Lubuk Raya no.2 Tanah Lapang. Oleh para cucunya Ompung Maimunah lebih
dikenal dengan sebutan :“Ompung Sidim-puan”.
Adapun putri sulung Sutan Mulia dengan Ompu
ni Rusmini dari Pargarutan Gunung Ma-naon ialah Dorom Harahap, lahir tanggal 19
September 1920 di Patisah Ilir, Medan. Dari Padang Sidempuan Dorom Harahap
(1920-2001), gelar Namora Oloan, juga Ompu ni Ti-tik, menikah dengan H. Ir. Hasan Basyarudin Nasution (1915-1983),
gelar Sutan Borotan Pandapotan, untuk
menjadi ina anak-anak marga Nasution berdiam di Muara Botung, Madina.
Dalam lingkungan
masyarakat kehutanan di Bogor, Dorom Harahap lebih dikenal dengan panggilan “Ibu
Hasan”, sedangkan di rumah ia disapa oleh anak-anaknya dengan sebutan: “Umak”, dan
oleh para cucu ia dinamakan: “Ompung Bogor”. Setelah Ompung Sutan Borotan
pensiun dari kehutanan, ia memutuskan tinggal di Bogor dan berdiam di jalan
Belitung no.15, Baranangsiang.
BAGIAN II
TAROMBO MARGA HARAHAP
DARI BATUNA DUA JAE
-----------------------------------------------
Pendahuluan
Masyarakat Batak mengenal kahanggi, yaitu himpunan
keluarga semarga tempat berna-ung anggotanya. Untuk dapat mengetahui siapa
anggota sesuatu marga di Bona Bulu silam, maka dibuatlah tarombo, atau catatan keluarga.
Tarombo di Tapanuli berawal dari budaya lisan menyampaikan pesan kepada keturunan
sesuatu marga atau generasi pene-rus. Dengan semakin besarnya jumlah kahanggi
dalam perjalanan waktu bermukim di Bona Bulu, budaya lisan harus beralih
menjadi budaya tulis.
Memasuki budaya tulis, tarombo awalnya dituliskan di
kulit kayu, bilah bambu, atau lain-nya, dalam aksara Batak. Dengan kedatangan
agama Islam ke Nusantara sekitar abad ke-13, dan masuk ke Tanah Batak dalam
Perang Padri (1825-1838) mengajarkan huruf Arab, aksara ini lalu digunakan
untuk menuliskan tarombo. Dengan diperkenalkannya bahasa Melayu bertulisan Latin
memasuki abad ke-20 oleh pemerintah Hindia Belanda di tanah-air, tarombo lalu
beralih disuratkan dengan aksara Latin bahasa Melayu/Indonesia.
Di Tapanuli Selatan masyarakat Batak menganut keturunan garis kebapaan
atau patri-lenial. Suhut (Batak), Keluarga Batih (Indonesia), Nuclear Family
(Inggris), adalah ma-syarakat terkecil dipimpin Suhutsihabolonan. Yang disebut
akhir ini sekaligus menjadi Kepala Adat, dan berhak menurunkan marga atau nama
keluarga kepada anak-anaknya sejalan Adat Batak. Cara sebaliknya berlaku di
Sumatera Barat, dimana ibulah si-pe-megang hak menurunkan nama keluarga kepada
anak-anaknya, meski dilaksanakan oleh saudara laki-laki sejalan Adat Minang.
Dalam keluarga garis kebapaan, terdapat dua cara
menyusun tarombo sesuatu marga un-tuk disebarkan dalam kahanggi, maupun yang
untuk disampaikan kepada generasi pe-nerus, yakni: Pohon Keluarga
(Indonesia), Family Tree (Inggris), Stamboom (Belanda); dan Perjalanan
Generasi (The Passage of Generations). Pada cara Pohon Keluarga, ta-rombo disusun dari atas ke bawah, diawali leluhur
pemersatu sesuatu marga yang dike-tahui dilanjutkan dengan keturunannya menurut
garis laki-laki sampai saat ini, disuratkan di atas kertas lebar, melahirkan
bangun segitiga/piramida yang duduk pada alasnya. Ma-sih terdapat cara lain
digunakan untuk menyusun tarombo di Bona Bulu.
Ada pula yang menyuratkannya
memancar, juga di atas kertas lebar, tetapi dalam lingka-ran-lingkaran sepusat,
dimana leluhur pemersatu berada di tengah. Cara ini pun masih tergolong pohon
keluarga. Pada Perjalanan Generasi, tarombo juga disuratkan dari atas
kebawah, juga diawali dari leluhur pemersatu yang diketahui, namun di atas
berlembar-lembar kertas kuarto, atau folio, sebagaimana silsilah marga Harahap dari Batuna
Dua Jae dari Padang Sidempuan Timur keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji
Sutan.
Pada cara ini, tiap generasi
akan terpisah satu dari lain, sehingga nama-nama yang ter-surat sama berasal
dari kebiasaan orang-orang Batak mengambil nama-nama Kakek (Om-pung), Amantua
(Uak), Uda (Paman) dan lainnya, tidak akan menyebabkan kekeliruan dengan nama-nama
yang tersurat sama terdapat pada generasi sebelum atau sesudahnya. Selain dari
itu, pada cara ini terdapat ruang yang cukup untuk mencantumkan ke-te-rangan,
seperti: tanggal, bulan, tahun lahir, alamat, pendidikan, pekerjaan,
pengalaman, dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi generasi penerus.
Kahanggi marga Harahap dari Batuna Dua Jae keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan dari Padang Sidempuan Timur ini tidak
diragukan lagi bertambah jumlahnya dalam perjalanan waktu. Berdampingan dengan
mereka berkembang pula anakboru dan mora mereka. Dahulu ketiga kelompok keluarga
ini masih bermukim di Bona Bulu, akan tetapi kini sebagian dari mereka telah berada
di tanah perantauan: tanah-air dan mancanegara.
Dapatkah
kekerabatan Dalihan Na Tolu (DNT) yang diperkenalkan leluhur ketika semua-nya
masih berada di Bonabulu dilanjutkan? Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini tentu saja bisa, asalkan ada lembaga Hatobangon (Tetua Adat)
marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dari Batuna Dua Jae Padang Sidem-puan Timur ini
bersedia menjadi pemikir (think tank), membuat rencana, dan melaksa-nakan
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berharga ini. Mudah-mudahan saja
ada!
GENERASI PERTAMA
……..Harahap,
gelar…………., dengan istri boru………dari………. Keturunannya:
I. Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan
II. ………Harahap, gelar Mangaraja Amir.
III.
Syekh Luhat……
IV. ………Harahap, gelar Sutan Diaceh
V. ………Harahap, gelar Daulat Patuan Soripada.
GENERASI KEDUA
I. Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dengan
istri boru………dari………. Keturu-
nannya:
1. ………Harahap, gelar Baginda Barani Harahap
2.
Mantri Binanga, gelar Mangaraja Partomuan.
3.
Haji Abdul Gani Harahap, gelar…………
4. ………Harahap, gelar
Mangaraja Martirka
5. Jaksa Tinodungan Harahap, gelar ………….
II.
……..Harahap, gelar Mangaraja Amir, dengan
istri …….boru………dari……….
Keturunannya:
Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.
III. Syekh Luat, dengan istri……… boru………dari………. Keturunannya:
Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.
IV.
……..Harahap, gelar Sutan Diaceh, dengan
istri……boru………dari………. Ketu-
runannya:
Cucu-cucunya berdiam di Batuna Dua.
V………Harahap,
gelar Daulat Patuan Soripada, dengan
istri……… boru… …… dari
………., adalah Kepala Kuria, sekaligus Raja di Batuna Dua.
Keturunannya:
1. ……Harahap, gelar Mangaraja
Sutan.
2. Muhammad Zen Harahap
3. …….Harahap, gelar Sutan Oloan.
GENERASI KETIGA
I.1……..Harahap, gelar Baginda Barani Harahap,
dengan istri……., boru…….., dari
….. Keturunannya:
1. Partaonan Harahap
2. Baginda Barani Harahap
3..Rahmah (pr)
4. Sri Banun (pr)
5. Padupan
6. Barani
7. Gondo
8. Harun
I.2. Mantri Binanga Harahap, gelar Mangaraja Partomuan
(19..-19..), dengan istri…..
……., gelar………boru …… dari……., bermukim
di Batuna Dua, Padang Sidem-
puan. Keturunannya:
1. Hamzah, lahir…….di Batuna Dua
2. Ginagan, lahir…….di Batuna
Dua.
3. Humala, lahir……..di Batuna Dua.
4. Mangaraja Partomuan
5. Siti Ayat (pr), lahir…….di
Batuna Dua
6. ……… (pr), lahir……di Batuna Dua
7. ……… (pr), lahir……di Batuna Dua
I.3. Haji Abdul Gani Harahap, gelar………dengan
istri……boru……..dari…….;
tidak mempunyai keturunan.
I.4…………..Harahap, gelar Mangaraja Martirka,
dengan istri……boru….. Keturunan-
nya:
1. Pintor Harahap (Anak
Tunggal).
I.5. ………Harahap, gelar Mangaraja Tinodungan
Harahap, dengan istri…….boru…..
dari……. Pekerjaannya Jaksa. Keturunannya:
1. Sutan
Oloan
2. Dr Djabangun
3. Malik
4. Gondo Amin (pr)
5. Gondo Iman (pr)
II.
III.
IV.
V. Cucu-cucu …….Harahap,
gelar Daulat Patuan Soripada.
1.
Mangaraja Sutan, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
1. Prof. Ponpon
Harahap, dosen di ITB
2. Irsanja (pr)
3. Butet (pr).
2. Muhammad Zen, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
1. Gandi
2. Murti.
3. Sutan Oloan, dengan istri……, boru………dari……..Keturunannya:
1. Mr. Syukur Soripada
2. Imbalo Harahap, gelar Sutan Tagor Mulia.
GENERASI KEEMPAT
I. Cucu-cucu …….Harahap, gelar Baginda Barani
Harahap.
II. Cucu-cucu Mantri Binanga Harahap, gelar
Mangaraja Partomuan.
II-1. Dr Hamzah Harahap, gelar……….
(19..-19..), dengan istri……., gelar…
……boru Regar dari Bagas Godang Sipirok, bermukim di Pematang
Siantar.
Keturunannya
1. Mahmud, lahir…….di Pematang
Siantar.
2. Suhunan,
lahir ………di Pematang Siantar
3. Bistur (pr), lahir…..di Pematang Siantar.
4…………., lahir…..di Pematang
Siantar.
5. Indamora, lahr…..di Pematang
Siantar.
II-2.
Opzichter Ginagan Harahap, gelar……….(19..-19..), dengan istri…….……,
boru Lubis iboto Raja Hutagodang,
bermukim di Pematang Siantar. Keturu- nannya:
1. Jadu, lahir…….di…….
2. Barani, lahir…….di…….
II-3……..Harahap, gelar Sutan Humala th (19..-19..), bermukim di Bandung
dengan
istri-istrinya:
a……..……, boru Tobing dari Tarutung, keturunannya:
1. Adenan, lahir…..1925 di…….(tinggal di
jalan Lombok no.8, Jakarta).
2. Mukhtar
(Uncok), lahir……1927 di Bandung.
3.
Amirudin, lahir ……1928 di Bandung
4. Mulia, lahir……di Bandung.
b…………, boru Simatupang dari……………
5.
Poppy (pr), lahir……….di Bandung.
6.
Longga (pr), lahir……….di Bandung.
7. Murad,
lahir……..di Bandung.
8.
Musa, lahir……..di Bandung.
9.
Sundari (pr), lahir………di Bandung.
10. Adek, lahir……….di Bandung.
II-4. …….Harahap, gelar
Mangaraja Partomuan Harahap, dengan isri……. boru…….dari……. Keturunannya:
II-5.
Siti Ayat Harahap, menikah dengan Abdul Majid, gelar Syekh Abdul Majid, marga
Siregar dari Sialagundi berdiam di Sitamiang, Padang Sidempuan. Keturunannya:
1.Maimunah
(pr), lahir……..1900 di Sialagundi.
2.Rosila (pr), lahir…….di Sialagundi.
3.Siti Ana (pr), lahir 1914 di
Sialagundi
4.Siti Amba (pr), lahir 1916 di
Sialagundi.
5.Siti Jarada (pr), lahir……..di Sialagundi.
II-6
………Harahap, menikah dengan marga Siregar, Kepala Kuria dari Hajoran (Ma-rancar),
dan tinggal di Marancar. Keturunannya:
1.Derhana (pr)
2.Nurjani (pr)
3.Khairuddin (Si
Tongkoe), mantan kepala Waren Huis Palembang.
4.Rosmawati (pr)
5.Lumongga (pr),
lahir……..di………(berdiam di jalan Wayang no.32, Bandung)
6.Longgom (pr).
II-7 ………Harahap (pr), menikah dengan
marga……..Kepala Kuria Sipenggeng.
II-8. Indamora Harahap,
gelar……… dengan istri……. boru…….dari……. Ketu-
runannya:
1.
III. Keturunan Haji Abdul Gani Harahap. Tidak
memiliki keturunan.
IV. Cucu-cucu ……Harahap, gelar Mangaraja
Martirka.
1. Pintor Harahap dengan isri…….
boru…….dari……. Keturunannya:
1. Anwar
Harahap S.H.
2. Zainal
3. Eli (pr)
4. Lies
(pr).
5. Dece (pr).
6. Nulida
(pr).
7. Ain.
8. Miwan.
9. Uncok.
10. Darma (pr).
11. Butet (pr).
V. Keturunan Mangaraja Tinodungan Harahap,
gelar……… dengan istri…….
boru……. dari……. Keturunannya:
V-1. Dr. Jabangun Harahap
V-2. Malik Harahap
V-3. Gondo Amin (pr)
V-4. Gondo Iman (pr)
GENERASI KELIMA
I. Keturunan …..Harahap, gelar Baginda
Barani Harahap.
II. Keturunan Mantri Binanga, gelar Mangaraja
Partomuan.
II-1.Dr Mahmud Harahap,
gelar……….th (19..-19..), dengan istri Kardina, boru Lubis putri Demang dari
Tamiang, bermukim di Pematang Siantar. Keturunannya:
1. Mahdina (pr), lahir ………di
Pematang Siantar.
2. Diana (pr), lahir…….di
Pematang Siantar.
3. Ida (pr), lahir……di
Pematang Siantar.
4. Gozali, lahir….di Pematang
Siantar.
5. Ani (pr), lahir…..di
Pematang Siantar.
6. Susi (pr), lahir…….di
Pematang Siantar.
2. Mr. Suhunan Harahap, dengan istri……., boru Holland dari Den Haag, dan
lama
berdiam di Negeri Belanda. Tidak mempunyai keturunan.
3. Bistur Harahap, menikah dengan….., marga Nasution, anak Kuria Maga
dari Man-dailing dan berdiam di Medan. Keturunannya:
1. Effendi , lahir di……
4.
5.
II-2. Opzichter Ginagan, dengan
istri………….boru………dari…….Keturunannya::
II-3.1 Adenan Harahap,
gelar……….th (19..-19..), dengan istri Aisyah, boru Regar dari
Bagas Godang Sipirok tinggal di jalan
Lombok no.8, Jakarta. Tidak mempunyai
keturunan.
3.2. Muchtar Harahap (Oom Uncok),
3.3. Amirudin Harahap,
3.4. Mulia Harahap,
3.5. Poppy (pr),
3.6. Longga (pr),
3.7
Murad Harahap,
3.8. Musa Harahap, .
3.9. Sudari (pr), .
3.10. Adek Harahap,
II-4. ……Harahap, gelar Mangaraja Partomuan dengan istri………….boru………da-
ri … ….Keturunanya.
II-5.1. Maimunah,
menikah dengan Bilalung, gelar Sutan Mulia, marga Harahap dari Par-
garutan Gunung Manaon berdiam di Tano Lapang Padang Sidempuan.
Keturunannya:
1.
Dorom (pr).
2. Soritaon
Harahap.
3. Naogun (pr)
4. Maspero
Harahap.
5. Chalijah (Chadijah,
pr).
6. Gulbahar
Harahap.
7. Gulbahri
Harahap.
5.2. …….Siregar, menikah
dengan………, marga Harahap dari Simasom. Keturunan-
nya:
1. Regan Harahap.
2. Nurlela (pr)
3. Tagor Harahap
(Gunung Mulia)
4. Lenggana (pr)
5. Latifah (pr)
6. Gading Harahap.
7. Rahmah (pr)
8. Berlian (pr)
9. Delima (pr)
5.3. Rosila, menikah dengan Effendi, marga
Harahap dari Siharangkarang. Par-“Toko
Buku Harahap” di kota Semarang. Keturunannya:
1. Nurcahaya (pr)
2. Agustina (pr)
3. Rostina (pr)
4. Lumongga (pr)
5. Utir (pr)
6. Muslima (pr)
7. Oloan Harahap.
8. Darajat Harahap
9. Mustafa Harahap.
10. Amirusni
(Amik, pr)
11. Pahlawansyah
Harahap..
5.4. Siti Anna, menikah
dengan Johor, marga Harahap dari Gunung Manaon tinggal di
Rawasai, Jakarta
Timur. Keturunannya:
1. Farida (pr)
2. Sinta (pr)
3. Ingrad (pr).
5.5. Siti Amba, menikah
dengan Amir, marga Harahap dari Pintu Langit. Keturunan-
nya:
1. Parlagutan Harahap
2. Purnama (pr)
3. ……….(pr)
4. Mahyar (pr)
5. Sulaiman Harahap.
6. Zubaidah Harahap.
5.6. Siti Jarada meninggal gadis.
III. Keturunan Haji Abdul Gani Harahap,
gelar………….
IV. Keturunan …….Harahap, gelar Mangaraja Martirka.
1. Anwar
Harahap S.H. dengan isri…..boru……
tinggal
di Rawamangun, Jakarta.
2. Zainal
3. Eli (pr)
4. Lies
(pr).
5. Dece
(pr).
6. Nulida
menikah dengan Batara Hutagalung.
7. Ain.
8. Miwan.
9. Uncok.
10. Darma (pr).
11. Butet (pr).
V. Keturunan Jaksa Tinodungan Harahap,
gelar………..
V-1. Dr Jabangun Harahap, gelar……….
V-2. Malik Harahap, gelar…………….
V-3. ……….Harahap, gelar Sutan Oloan
V-4. Drh. Masaudin Harahap
GENERASI KEENAM
I. Cicit …..Harahap, gelar Baginda Barani
Harahap.
II. Cicit Mantri Binanga, gelar Mangaraja
Partomuan.
II-1.Cucu Dr
Mahmud Harahap
1. Mahdina
Harahap menikah dengan Ir. Ruslan, marga Siregar dari….,
keturunannya:
2. Diana Harahap menikah
dengan ….., marga Siregar dari…., keturu-
nannya:
3. Ida Harahap menikah dengan
….., marga Siregar dari…., keturu-
nannya:
4. Gozali Harahap dengan istri…….., boru
dari …keturunannya:
5. Ani Harahap menikah dengan …..,
marga Siregar dari…., keturu-
nannya:
6. Susi Harahap menikah dengan
….., marga Siregar dari…., keturu-
nannya:
2. Cucu Mr. Suhunan Harahap. Tidak mempunyai keturunan.
3. Cucu Bistur Harahap.:
1.Effendi Harahap dengan
istri…….., boru dari …keturunannya:
1.
4.
5.
II-2. Cucu Opzichter Ginagan.
II-3.1 Cucu Adenan Harahap. Tidak mempunyai
keturunan.
3.2. Cucu Mukhtar Harahap (Oom Uncok).
3.3. Cucu Amirudin Harahap.
3.4. Cucu Mulia Harahap.
3.5. Cucu Poppy Harahap.
3.6. Cucu Longga Harahap
3.7
Cucu Murad Harahap.
3.8. Cucu Musa Harahap.
3.9. Cucu Sundari Harahap.
3.10. Cucu Adek Harahap.
II-4.
Cucu……Harahap, gelar Mangaraja Partomuan.
II-5.1. Cucu Maimunah,
menikah dengan Bilalung, gelar Sutan Mulia, marga Harahap
dari Pargarutan Gunuung Manaon.
Keturunannya:
1. Dorom Harahap
(1920-2001), gelar Namora Oloan, menikah dengan Haji
Ir. Hasan Basjarudin Nasution (1915-1983),
gelar Sutan Borotan dari Mu-
ara Botung, Muara Sipongi, Keturunannya:
1. Rusmini Sri Rahayu (Mini, pr), lahir
7 Juli 1942 di Sidikalang.
2. Nurhasni (pr), lahir……1944 di
Tarutung.
3. Nilawati (Butet, pr), lahir 17 Mei
1945 di Tarutung.
4. Fatmasari (Taing, pr), lahir 27 Juni
1947 di Padang Sidempuan.
5. Pentariris Yunita (Penta, pr), lahir
8 Juni 1949 di Padang Sidempuan.
6. Nurhayati (Adek, pr), lahir 2 Mei
1951 di Tanjung Pinang.
7. Muhammad Arif Mulia, lahir 18 April
1959 di Pematang Siantar.
8.Tety Rahmasari (Tety, pr), lahir 2
September 1961 di Pematang Siantar.
2. Soritaon
Harahap (1924-1997), dengan istri Roslina boru Lubis dari Tam-
bangan,
Mandailing. Karena sakit, berpisah lalu digantikan Sylvy, boru
Tionghoa
dari Pulau Bangka. Anak-anaknya:
1. Melvina, lahir……
2.
Yenny, lahir……..
3. Naogun
Harahap (1924-2004), menikah dengan Haji Hasan, marga Siregar
dari
Situmba, keturunannya:
1. Khairani
(Ani, pr), lahir…….
2. Khairudin,
lahir…….
3.
Kartini (Tini, pr), lahir………
4.
Deliana (pr), lahir………….
5. Uncok,
lahir ………
6.
Butet (pr), lahir……..
7.
Taing (pr), lahir……..
4. Maspero
Harahap (1927-1995), dengan istri Delima, boru Regar dari Siho-
dahoda,
Padang Bolak. Keturunannya:
1. Lila
(pr), lahir………
. 2. Edi
Manaon, lahir……..
3.
Harris, lahir……….
4.
Asrul, lahir……….
5.
Adek, lahir………
6.
Rizal, lahir………
5. Chadijah Harahap (1930-1988),
menikah dengan Ir Hasan Basri, marga
Daulay dari
Sibuhuan. Keturunannya:
1.
Risanti (Yanti, pr), lahir…………
2.
Yasin (Oki), lahir…………
3. Safrina (Rina, pr),
lahir……….
6. Gulbahar
Harahap (1933-1989), dengan istri Farida Hanum, boru Regar
dari
Sialagundi, anak-anaknya:
1. Sari
(pr), lahir…………..
2. Adek (pr), lahir………
7. Gulbahri
Harahap (1934-1963), mahasiswa UGM Yogyakarta, meninggal
di Bandung
dimakamkan di Bogor.
5.2. Cucu …….Siregar,
menikah dengan marga Harahap dari Simasom.
1. Regan Harahap,
dengan istri……..Keturunannya:.
2. Nurlela Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
3. Tagor Harahap
(Gunung Mulia), dengan istri……..Keturunannya:.
4. Lenggana Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
5. Latifah Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
6. Gading Harahap,
dengan istri……..Keturunannya:..
7. Rahmah Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
8. Berlian Harahap, menikah
dengan……..Keturunannya:
9. Delima Harahap, menikah
dengan……..Keturunannya:
5.3. Cucu Rosila, menikah dengan Effendi,
marga Harahap dari Siharangkarang
bermukim di Semarang. Keturunannya:
1. Nurcahaya Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
2. Agustina Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
3. Rostina Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
4. Lumongga Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
5. Utir Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
6. Muslima Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
7. Oloan Harahap,
dengan istri……..keturunannya:
8. Darajat Harahap, dengan
istri……..keturunannya:
9. Mustafa Harahap,
dengan istri……..keturunannya:.
10. Amirusni
Harahap, menikah dengan Ahmad Hutagalung…..Keturunannya:
11. Pahlawansyah
Harahap, dengan istri……..keturunannya:
5.4. Cucu Siti Ana, menikah
dengan Johor, marga Harahap dari Gunung Manaon.
1. Farida Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
2. Sitta Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
3. Ingrad Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
5.5. Cucu Siti Amba, menikah
dengan Amir, marga Harahap dari Pintu Langit.
1.
Parlagutan Harahap, dengan istri……..keturunannya:
2. Purnama Harahap,
menikah dengan……..Keturunannya:
3. ………. Harahap, menikah
dengan……..Keturunannya:
4. Mahjar Harahap, menikah
dengan……..Keturunannya:
5. Sulaiman
Harahap, dengan istri……..keturunannya:
6. Zubaidah
Harahap, menikah dengan……..Keturunannya:
III. Cicit Haji Abdul Gani Harahap.
IV. Cicit …….Harahap, gelar Mangaraja
Martirka.
V. Cicit Jaksa Tinodungan Harahap, gelar………..
V-1. cucu Dr Djabangun Harahap, gelar……….
V-2. Cucu Malik Harahap, gelar…………….
V-3. Cucu ……….Harahap, gelar Sutan Oloan
V-4. Cucu Drh. Masaudin Harahap.
Catatan.
Tarombo, marga
Marga Harahap dari Batuna Dua Jae Padang Sidempuan Timur ini ialah lanjutan
penuturan yang dilakukan orang-orang tua dahulu kepada putra dan putri yang
beranjak dewasa, atau yang akan merantau mencari nafkah, atau yang memasuki hidup
berumah tangga. Maksudnya agar mereka tahu hubungan kekerabatan di Bona Bulu,
memahami peran dan kedudukan masing-masing dalam perhelatan Adat Batak Dalihan
Na Tolu (Tungku Yang Tiga) di Tapanuli dan perantauan.
Menurut Adat
Batak sebagaimana tertera dalam surat Tumbaga Holing, kekerabatan da-lam
masyarakat Batak di Tapanuli terdiri dari: Kahanggi, Anakboru dan Mora. Dalam
masyarakat Batak ketiganya menjadikan apa yang dinamakan Dalihan Na Tolu
(Tungku Yang Tiga) dan dikenal dengan keluarga besar dan memiliki pengertian
berikut:
Kahanggi, adalah himpunan keluarga semarga, dalam
hal ini ialah marga Harahap keturunan Jiréd Harahap, gelar Haji Sutan, dari
Batuna Dua Jae Padang Sidempuan Timur.
Anakboru, ialah berbagai
marga yang mempersunting anak-anak gadis marga Harahap keturunan Jiréd Harahap,
gelar Haji Sutan, dibawa berumah-tangga ke berbagai hu-ta/luhat di Tapanuli maupun
perantauan, untuk menjadi ibu anak-anak mereka disana.
Mora, ialah
berbagai marga yang mendatangkan ibu kepada anak-anak keturunan Jiréd Harahap,
gelar Haji Sutan, dari manapum berdatangan, baik dari Bona Bulu maupun pe-rantauan guna meneruskan generasi.
Dengan Dalihan
Na Tolu, masyarakat Batak diatur kehidupannya dahulu, kini, dan di- masa akan
datang, untuk mendatangkan bahagia kepada semua. Dengan tarombo ini ter-baca pula
hak dan kewajiban para anggotanya.
Adalah tugas Lembaga Hatobangon marga Harahap keturunan Jiréd Harahap,
gelar Haji Sutan, untuk menyempurnakan tarombo Sumber Daya Manusia dari
Batunadua Jae ini, agar dapat disampaika kepada generasi penerus.
Sumber Tulisan:
Silsilah dikerjakan
tanggal 10 April 1999, diperoleh dari keterangan:
1. Hj.
Ir.Rusmini S.R.Nasution
2. Hj. Ny. Ir. Hasan Basjarudin Nasution.
3. Hj. Nilawati Hasution, SH.
4. Ompung Haji Baginda Barani Harahap yang tinggal
di jalan Cut Nyak Dhien no.8,
Padang
Sidempuan.
Kemudian
disusun kedalam perjalanan generasi oleh:
Ir. Rusmini S.R. Nasution
Jalan Batu Pancawarna I/2A,
Pulomas Jakarta Timur. 13210.
Tel. 472-2243.
--------- Selesai ---------